Kamis, 19 Agustus 2010
Foreign Exchange (forex) atau dikenal sebagai valuta asing (valas) merupakan salah satu pilihan investasi yang berkembang di Indonesia saat ini. Forex Trading adalah transaksi perdagangan nilai tukar mata uang asing di pasar uang internasional. Pasar forex merupakan pasar uang terbesar di dunia.
Yang melakukan transaksi di pasar forex adalah: pemerintah-pemerintah di dunia, bank-bank utama dunia, perusahaan bertaraf internasional, hedge fund, spekulan valas maupun individu. Sehingga dengan banyaknya pemain di pasar forex ini menyebabkan perputaran uang menjadi sangat cepat. Transaksi yang terjadi lebih dari 1,9 triliun US dollar setiap hari sehingga membuat uang dapat berpindah tangan dari satu tempat ke tempat lain hanya dalam beberapa detik. "
Sabtu, 14 Agustus 2010

Cross Hedging

Hedging (Lindung Nilai) berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan sehingga meskipun harga naik atau turun nilai floating tetap sama 
Hedging atau Locking istilah ini diambil karena saat kita menggunakan tekhnik ini posisi kita terkunci sehingga nilai keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan.



Secara logika, hedging ini sebenarnya tidak diperbolehkan karena berarti kita bermain dengan diri kita sendiri. coba bayangkan pada saat yang sama anda melakukan posisi buy 1 lot pada pasangan GBP/USD dan posisi sell 1 lot pada pasangan GBP/USD. hal ini berarti profit anda di salah satu posisi merupakan kerugian anda pada posisi yang lain. Adapun partner dari belajar forex tidak memperbolehkan hedging. apabila anda melakukan posisi buy 1 lot pada pasangan GBP/USD dan kemudian posisi sell 1 lot pada pasangan GBP/USD, maka hal ini berarti anda menutup posisi anda sendiri.
Berbeda dengan hedging,
CROSS HEDGING
berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan terhadap pasangan mata uang yang berbeda akan tetapi masih serumpun. Maksud serumpun di sini adalah trend pergerakan dari kedua pasangan mata uang cenderung sama seperti: GBP/USD dengan EUR/USD ; AUD/USD dengan NZD/USD.
 


 
crosshedginggpb.gif
Gambar 1 Tampilan Ilustrasi GBP/USD
 
 
crosshedgingeur.gif
Gambar 2 Tampilan Ilustrasi EUR/USD

Contoh Kasus

Mr.X memprediksi harga GBP/USD akan naik maka dia membuka posisi Buy dengan harapan harga akan naik.

Oops, ternyata harga turun .......

Mr. X kembali menganalisa dan kesimpulannya: USD memang menguat tapi akan melemah kembali (Harga GBP/USD memang akan turun tapi akan naik kembali)

Dia memutuskan .......

1. Menahan posisi Buy GBP/USDnya (tidak ditutup)
2. Membuka posisi baru Sell EUR/USD (supaya mendapatkan keuntungan saat EUR/USD turun)

Nah perhatikan apa yang terjadi

Misalnya dia membeli 1 lot GBP/USD saat harga 1.9930 dan saat ini harga nya 1.9927, sehingga kerugian 3 point (1.9927 - 1.9930)

Kemudian saat itu juga dia membuka posisi Sell 1 lot EUR/USD saat harga 1.5888.

Nah perhatikan kalau harga GBP/USD bergerak ke 1.9925 dan harga EUR/USD bergerak ke 1.5900

1. Posisi Buy GBP/USD: 1.9925 - 1.9930 = -5 point (rugi)
2. Posisi Sell EUR/USD: 1.5900 - 1.5888 = 2 point (laba)
3. TOTAL Rugi Laba: -5 + 2 = -3point

Bagaimana kalau harga GBP/USD bergerak ke 1.9934 dan harga EUR/USD bergerak ke 1.5881

1. Posisi Buy GBP/USD: 1.9934 - 1.9930 = 4 point (laba)
2. Posisi Sell EUR/USD: 1.5881 - 1.5888 = -7 point (rugi)
3. TOTAL Rugi Laba: 4 + (-7) = -3point

Kesimpulannya: karena arah GBP/USD dan EUR/USD cenderung sama, maka total rugi laba juga akan cenderung berada di -3 point

Kita lanjutkan ke kisah kita kembali nah kemudian harga EUR/USD bergerak ke 1.5880 maka Mr. X segera menutup posisi Sell EUR/USDnya yang dibuka dengan harga 1.5888 sehingga ia profit 8 point

Dan setelah beberapa saat

Sesuai dengan prediksi Mr. X harga GBP/USD kembali naik sampai 1.9936, maka dia menutup posisi Buynya yang dibuka pada harga 1.9930 sehingga ia profit 6 point.

Tips untuk Anda:

1. Cross hedging dapat digunakan untuk menganalisa dan menghasilkan profit seperti contoh kasus di atas
2. Pergerakan pasangan mata uang yang serumpun tidak selalu searah. Terkadang GBP/USD bergerak naik, namun EUR/USD bergerak turun. Hal ini mungkin terjadi apabila mata uang GBP yang mengalami penguatan dan EUR mengalami penurunan.
3. Pergerakan pasangan mata uang yang serumpun tidak selalu identik. Artinya apabila GPB/USD menguat 5 point, tidak berarti bahwa EUR/USD juga pasti menguat sebanyak 5 point.

Kelemahan Cross hedging:
1. Mata uang yang serumpun tidak selalu searah.
2. Kalaupun searah tidak identik. Berikut ini contohnya, misalkan hari ini GBP/USD menguat sebesar 100 poin, EUR/USD juga menguat, tetapi hanya 50 poin. Artinya keduanya sama-sama menguat tapi tidak identik sama (100 poin).
 



veraging

Averaging adalah membuka lagi posisi baru sesuai dengan posisi lama meskipun saat ini harga bergerak berlawanan dengan keyakinan harga saat ini akan mengikuti sesuai dengan prediksi kita.
Averaging diambil saat kita yakin bahwa perubahan harga yang berlawanan dengan yang posisi yang dimiliki akan kembali berbalik sesuai prediksi semula dengan mengambil posisi baru yang searah
Contoh Kasus:

Mr. X memprediksi bahwa harga akan naik maka dia membuka posisi Buy.

Tidak lama kemudia harga bergerak naik, dan Mr. X pun melanjutkan analisanya dan menyimpulkan bahwa harga naik lebih jauh lagi.

Dia memutuskan .....

Membuka Posisi Buy Baru lagi sehingga posisi harga buy yang dimiliki Mr. X sekarang merupakan rata-rata dari posisi buy I dan posisi buy II

Setelah beberapa saat dan melakukan analisa yang matang, kemudian Mr. X menutup kedua posisi nya tersebut sehingga pada akhirnya Mr. X pun mendapatkan profit
 
averaging.gif
Gambar 1 Tampilan Ilustrasi Averaging
 
DETAIL KASUS:

Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1,8850 dengan jumlah 1 lot. Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1,8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga terkoreksi dan bergerak turun hingga 1.8825.

Tuan A kembali membuka posisi Buy GBP/USD pada 1,8825 dengan jumlah 1 lot. Dia juga memasang Stop Loss di 1,8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Lalu tak lama kemudian harga kembali terkoreksi dan menyentuh 1,8900. Dengan demikian Tuan A mendapatkan 2 keuntungan dari 2 posisi yang telah dibuka : Diketahui bahwa Pip Value saat itu sebesar Rp 9200 dan komisi per lot sebesar Rp 50.000.

Posisi I :
Profit / Loss = Jumlah Lot x {((Posisi Close - Posisi Open) x Pip Value) - Biaya Komisi Per Lot}
Profit/Loss = 1 x {((1,8900 - 1.8850) x 9200) - 50000}
Profit = 1 x { Rp 460.000 - Rp 50.000}
Profit Posisi I = Rp 410.000,-

Posisi II :

Profit / Loss = Jumlah Lot x {((Posisi Close - Posisi Open) x Pip Value) - Biaya Komisi Per Lot}
Profit/Loss = 1 x {((1,8900 - 1.8825) x 9200) - 50000}
Profit = 1 x { Rp 690.000 - Rp 50.000}
Profit Posisi II = Rp 640.000,-

Jumlah Profit untuk kedua posisi : Rp 410.000 + Rp 640.000 = Rp 1.050.000,-
 

Switching

Switching adalah melakukan pergantian arah dengan menutup posisi kita (cut loss) yang sedang merugi karena harga bergerak berlawanan dengan prediksi kita kemudian membuka posisi baru mengikuti harga yang bergerak berlawanan tersebut dengan harapan, keuntungan posisi yang kedua akan lebih besar dari posisi pertama yang sudah Cut Loss.  
CONTOH KASUS

Mr. X memperkirakan harga akan NAIK dari 1.2000 ke 1.3000

Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) sekarang di harga 1.2000 dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi / mahal dan mendapat selisih Keuntungan.

Tapi ternyata bukannya naik harganya, malah sebaliknya TURUN ke 1.1700!

Dan setelah analisa ulang, Mr. X berkesimpulan perkiraannya bahwa harga akan naik ternyata SALAH, harga menurut Mr. X bukannya akan naik ke 1.3000 tapi akan turun ke 1.1000.

Jadi apa yang harus dia lakukan ?

Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian dan lagipula harga akan turun lebih jauh dari sekarang, Dia memutuskan ........

Menutup posisi Buy nya yang sekarang merugi (Buy 1.2000, close di 1.1700) dan kemudian membuka posisi baru Sell di 1.1700 (dengan harapan harga akan turun ke 1.1000).

Dan ternyata harga terus turun ke 1.1000 sehingga dia mengalami keuntungan 700 point (1.1700 - 1.1000) yang lebih besar dari kerugian yang pada posisi pertama yang ditutup sebelumnya sebesar -300 point (1.1700 - 1.2000).

Kemudian dia menutup posisi Sell tersebut dan menerima keuntungan sebesar 700 - 300 = 400 point. 
TIPS UNTUK ANDA:

- Lakukan SWITCHING dengan membuka posisi kedua yang berlawanan dengan posisi pertama hanya bila prediksi keuntungan melebihi nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.

- Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga
 
switching.gif
gambar 1 Tampilan Ilustrasi SWITCHING

DETAIL KASUS
Tuan A membuka posisi Buy GBP/USD pada 1,8850 dengan jumlah 1 lot.
Tuan A memprediksi bahwa tak lama lagi dia bisa melikuidasi posisinya tersebut pada 1.8900. Oleh karena itu dia membuat Risk Manajemen untuk posisinya: Stop Loss di 1,8800 dan Stop Limit pada 1.8900.

Ternyata harga bergerak turun tak menentu hingga kisaran 1,8820. Dengan segala pertimbangan, Tuan A ingin menutup begitu saja posisinya pada 1,8825. Diketahui bahwa Pip Value saat itu sebesar Rp 9200 dan biaya komisi per lot sebesar Rp 50.000.

Profit / Loss = Jumlah Lot x {((Posisi Close - Posisi Open) x Pip Value) - Biaya Komisi Per Lot}
Profit/Loss = 1 x {((1,8825 - 1.8850) x 9200) - 50000}
Loss = 1 x (( - 25 x 9200)-50000)
Loss = Rp 280.000,-

Setelah Tuan A memprediksi harga dan diketahui harga akan terus bergerak turun, maka Tn. A membuka posisi Sell sebanyak 2 lot pada 1,8820.

Tak beberapa lama harga terus turun hingga berada di kisaran 1.8750. Tn. A menutup posisinya pada 1,8740. Pip Value yang berlaku sebesar Rp 9200 dan biaya komisi per lot sebesar Rp 50.000,-

Profit / Loss = Jumlah Lot x {((Posisi Close - Posisi Open) x Pip Value) - Biaya Komisi Per Lot}
Profit/Loss = 2 x {((1,8820 - 1.8740) x 9200) - 50000}
Profit = 2 x (( 80 x 9200)-50000)
Profit = 2 x Rp 686.000,- = Rp 1.372.000,-

Laba = Rp 1.372.000 - Rp 280.000 = Rp 1.092.000,- 
 

Technikal, Fundamental, Investasi, , Indicator, Stop Loss dan Limit

Wajib_pasang_stop_lossArtikel singkat ini akan membantu Anda bagaimana menempatkan "pagar" dalam posisi Anda sehingga resiko yang mungkin terjadi dapat dibatasi sejauh kita mau. Begitu juga dengan profit yang diperoleh dapat kita batasi. Alasan mengapa kita membatasi profit disini adalah karena sifat dari mata uang itu sendiri yang sangat volatile/ berfluktuasi sehingga bisa saja posisi kita yang sekarang mengalami keuntungan berubah menjadi merugi karena nila tukar sudah bergerak berbalik arah dari yang kita inginkan.
Sekarang bayangkan apabila Anda seorang karyawan kantoran dan juga berinvestasi dalam forex trading. Katakanlah Anda bertrading pada malam hari dan di siang harinya Anda harus bekerja dan tidak dapat memantau posisi trading Anda. Bagaimana apabila ketika kita tidak sedang memantau posisi trading kita kemudian harga bergerak berlawanan dengan posisi kita bahkan bergerak berlawanan terlalu jauh. Bisa-bisa terjadi margin call (ditutupnya posisi dalam keadaan merugi karena kurangnya margin jaminan). Tentu saja hal ini sangat tidak kita inginkan.
Itulah sebabnya disediakan fasilitas "pagar" atau batas dalam platform forex trading manapun. Gunanya untuk mencegah keadaan yang tidak terprediksi mempengaruhi portfolio trading kita terlalu jauh. Kedua batas yang dimaksud diistilahkan dengan Stop Loss dan Limit.
Stop merupakan batas kerugian yang bersedia kita tanggung sedangkan Limit merupakan batas target keuntungan yang hendak kita ambil.
 



Cut Loss

Cut Loss berarti kita menutup posisi yang merugi karena harga bergerak berlawanan untuk menghindari kerugian yang lebih besar.  
 
CONTOH KASUS
Mr. X memperkirakan harga akan NAIK dari 1.2000 ke 1.3000

Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy) sekarang di harga 1.2000 dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi / mahal dan mendapat selisih Keuntungan.

Tapi ternyata bukannya naik harga, malah sebaliknya TURUN ke 1.1700!

Dan setelah melakukan analisa ulang, Mr. X berkesimpulan bahwa kemungkinan besar harga akan turun lebih jauh lagi, mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi. 
Jadi apa yang harus dia lakukan?

Daripada menderita rugi yang lebih besar lagi, maka Mr. X memutuskan untuk melakukan tutup posisi (melikuidasi) - nah inilah yang disebut cut loss

Tindakan ini mengakibatkan kerugian sebesar 300 point.
 
cut_loss.gif
Gambar 1 Tampilan Ilustasi CUT LOSS
Tips untuk Anda:
  1. Lakukan CUT LOSS apabila setelah analisa ulang, harga akan bergerak terus menerus melawan posisi anda
  2. Kalau ternyata keputusan anda dalam melakukan CUT LOSS BENAR, berarti anda sudah mencegah diri dari kerugian yang lebih besar
  3. Kalau ternyata keputusan anda dalam melakukan CUT LOSS SALAH, berarti anda sudah mencegah diri dalam hal mengurangi kerugian saat ini (atau bahkan mencapai profit). Ini berarti harga akan bergerak ke arah ekspektasi awal Anda. 
Apakah Anda trader yang GAGAL apabila melakukan CUT LOSS?

Kalau Anda menjawab ya, Anda SALAH besar. Silahkan pertimbangkan hal berikut ini:
"Merrill Lynch & Co., the third- biggest U.S. securities firm, reported a wider-than-forecast quarterly loss as the credit contraction saddled the company with $9.7 billion of writedowns.." (Merrill Lynch & Co., perusahaan sekuritas ketiga terbesar di US melaporkan kerugian mereka lebih besar dari yang diprediksikan sebesar $9.7 milyar). Sumber: Bloomberg
Sebenarnya apa yang menjadi dasar, mengapa sampai perusahaan seperti Merrill Lynch & Co juga melakukan CUT LOSS bahkan mengumumkan jumlahnya secara detail?

Ini karena masih ada TRADING SESSION yang lain. Tidak menjadi masalah Merrill Lynch & Co menderita kerugian $9.7 milyar dollar karena pihak mereka masih melihat hari esok lebih cerah. Kesempatan profit yang mereka analisa di masa depan bisa lebih besar dibandingkan kerugian saat ini. Masih ada waktu lain agar Anda dapat meraih profit yang jauh lebih besar. Melepaskan 1 analisa yang salah/keliru adalah sangat disarankan untuk dapat melakukan trading secara lebih baik di masa yang akan datang.

Ibaratnya Anda mundur 1 langkah untuk dapat maju 10 langkah. 

Memulai Lebih untuk Mendapatkan Lebih

saparti, seperti bisnis lainnya, forex membutuhkan modal untuk dapat berkembang dan menghasilkan profit yang cukup bagi Anda. Kebanyakan pialang menerapkan syarat seminim mungkin untuk siapa pun yang hendak membuka real account melalui mereka. Namun tentu saja Anda dapat memulai dengan modal lebih dari minimum yang diwajibkan oleh pialang.

Dilihat sekilas nampaknya ini adalah hal yang bodoh. Membenamkan sejumlah besar dana untuk sebuah investasi yang mungkin baru Anda kenal.

Forex berbeda dengan investasi lainnya yang mungkin biasa Anda kenal. Dalam forex, investor bersikap aktif dan menentukan sendiri keputusan investasinya secara langsung. Pendeknya, dengan perhitungan yang matang, Anda dapat menentukan aksi beli/ jual Anda sendiri dan membukukan profit disana. Tetapi sebaliknya dengan keputusan yang salah, rugi dapat segera terjadi dalam investasi Anda.

Mari kita lakukan perhitungan sederhana seperti ini:

Pada saat artikel ini dibuat, nilai tukar GBPUSD adalah 2.0100. Itu artinya untuk melakukan pembukaan posisi sebanyak 1 lot pada contract size 10.000 dimana dibutuhkan margin jaminan 1% dari modal yang dibutuhkan, kita memerlukan dana sebesar 2.0110 x 10.000 x 1/100 = 201 Dollar. Untuk membuka posisi baik Buy atau Sell kita membutuhkan 201 Dollar sebagai margin jaminan.

Katakanlah Saya memulai investasi forex Saya dengan modal awal sebesar $250 itu berarti hanya tersisa $250 - $201 = $49 sebagai dana cadangan untuk menahan pergerakan posisi yang berlawanan dengan posisi Saya.

Seandainya posisi Buy diambil pada rate 2.0110. Lalu kemudian dalam beberapa jam GBPUSD turun ke posisi 2.0061 maka posisi Buy Saya sudah habis terkena margin call. Bagi yang belum mengetahui margin call, itu adalah ditutupnya posisi kita secara otomatis oleh sistem dikarenakan kurangnya jaminan kita untuk menahan pergerakan pasar. Sebuah mimpi buruk bagi seorang trader forex.

Dalam kasus ini margin call terjadi karena terlalu minimnya dana yang di miliki untuk mengantisipasi pergerakan mata uang. Ingat bahwa kita tidak dapat mengetahui apa yang terjadi di masa yang akan datang dengan akurat 100%. Bisa saja setelah harga turun ke titik 2.0061 harga kembali naik sesuai dengan yang Anda harapkan. Dengan demikian pada dasarnya prediksi kita akurat. Hanya saja kita memulai dengan modal yang terlalu kecil.



Perhatikan gambar diatas. Rasanya sudah cukup menjelaskan mengapa kami tidak merekomendasikan memulai investasi forex Anda terlalu minim.

Jika dilihat dari kasus diatas mungkin margin call tidak perlu terjadi seandainya:
  • Posisi Buy tidak pada harga 2.0110 tetapi dibawah dari itu. Di 2.0061 misalnya.
  • Modal awal saya lebih besar dari $250.
Pilihan pertama menuntuk kemampuan analisa yang sangat baik dan skill seorang proficient trader. Apalagi jika Anda adalah pemula. Trader yang kawakan pun tidak mampu mengetahui penurunan harga dengan tepat 100%. Kita bukan peramal bukan?


Lalu Berapa Modal MInimum yang Diperlukan?

Pertanyaan ini menyangkut bagaimana tipe trading Anda, maximum drawdown dan seberapa mahir Anda dalam memprediksi pergerakan mata uang. Semakin mahir Anda semakin kecil dana yang dibutuhkan untuk memulai investasi forex Anda. Perihal bagaimana menentukan tipe trading dan apa itu maximum drawdown, telah ditulis dengan lengkap pada artikel Create a Trading System pada Sekolah Forex.

Namun sederhananya mulailah dengan modal yang cukup. Apabila Anda memutuskan untuk tidak mau memasang Stop Loss dalam bertrading Anda kelak dikarenakan sulitnya menentukan besaran Stop Loss yang tepat dan menghasilkan probabilitas profit yang benar, sah-sah saja. Namun tentu saja siapkan modal yang cukup dan hindari over sizing (membuka posisi terlalu banyak) ketika bertrading.

Dengan 4 lot posisi yang terbuka dalam setiap trading Anda, seharusnya modal sebesar $3000 lebih dari pada cukup. Jika terjadi kesalahan dalam memprediksi pergerakan mata uang, Anda dapat menunggu sampai harga kembali berbalik arah dan target profit tercapai.


Apa yang Belajar Forex dapat Berikan Jika Anda Membuka Real Trading Sebesar $3000?

Tentu saja dengan menyarankan pembukaan margin sebesar $3000 kami juga bertanggung jawab terhadap progress trading Anda. Belajar Forex memberikan berbagai fasilitas menarik bagi Anda yang bertrading dengan modal awal minimum sebesar $3000. Bukan saja membantu mengamankan trading Anda sendiri namun juga berbagai dukungan dapat Anda peroleh. Diantaranya adalah:

  • Bonus Forex Premium CD atau Belajar Forex Education Journal seharga Rp 700.000 yang akan kami kirimkan langsung ke alamat Anda. Anda tidak perlu membayar apa pun untuk mendapatkannya.
  • Asistensi trading langsung ke email Anda untuk setiap suggest pembukaan posisi yang diprediksi menguntungkan.
  • First class administration process
  • Gratis satu kali one on one private training di Jakarta
  • Berbagai program edukasi dan asistensi lainnya yang akan ditambahkan dari waktu ke waktu.
Menarik bukan? Tentu saja Belajar Forex menghargai kepercayaan para customernya. Mereka yang menanamkan lebih berhak mendapatkan lebih. Dengan demikian Anda layak disebut sebagai prestige customer Belajar Forex.


Resiko dan Manajemennya


Seperti telah dijelaskan pada pernyataan tadi, sebuah investasi, apapun jenisnya, memiliki resiko selain juga profit yang diharapkan. Resiko ini berupa kehilangan sebagian atau seluruh dana yang kita investasikan entah dalam waktu yang lama atau bahkan juga dalam waktu yang singkat. Dalam hitungan hari misalnya.

Ada sebuah hukum yang berlaku secara umum dalam dunia investasi: sebuah investasi yang menjanjikan return besar, maka investasi tersebut memiliki resiko yang sama besarnya dengan return yang dijanjikan. Sebaliknya, jika Anda mencari investasi dengan resiko kecil, biasanya return yang ditawarkan juga kecil.

Hal ini perlu dipahami mengingat tidak semua orang memiliki profil investasi yang sama. Ada orang-orang yang bertipe risk lover dengan alasan return yang dijanjikan juga besar. Sebaliknya, ada juga yang lebih mengutamakan keamanan dananya dan mencari investasi dengan resiko seminimal mungkin dengan konsekuensi return yang dihasilkan juga kecil. Orang-orang seperti ini biasa disebut risk averter. Tidak ada yang lebih baik satu sama lainnya. Itu kembali kepada karakter pribadi masing-masing investor.

Beberapa contoh investasi yang memiliki resiko kecil di pasar finansial diantaranya deposito, reksadana terproteksi, Surat Utang Negara, dan tabungan. Yang bersifat high risk diantaranya adalah Saham dan produk bursa berjangka.

Bagaimana dengan forex trading? Karena tergolong sebagai produk investasi burasa berjangka (index, komoditi dan forex), maka forex trading tergolong investasi yang sifatnya high risk. Artinya forex trading tergolong memiliki resiko tinggi. Salah satu yang tertinggi diantara instrumen investasi keuangan lainnya.
{mospagebreak}
Beberapa faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai investasi pada forex trading :

• Memiliki kemungkinan kehilangan dana 100%
• Arus dana sangat cepat (very liquid)
• Tidak ada metode trading yang dapat menjamin Anda pasti untung 100%. Ada banyak metode trading yang
bagus namun tidak ada satu pun yang dapat menjamin pasti untung 100%.

Pernah diadakan sebuah pooling yang diadakan oleh salah satu forum forex terkenal di dunia, Moneytec. Pooling tersebut ditujukan kepada para trader yang masih aktif bertrading. Pertanyaan pada pooling tersebut hanya satu: Selama mereka aktif bertrading apakah mereka mengalami keuntungan atau sebaliknya mengalami kerugian? Hasilnya 60 persen mengaku bahwa jika ditotal-total, mereka masih mengalami kerugian dalam bertrading.Sisanya 40% telah berhasil mengembangkan investasinya dari 10% hingga 400% perbulannya! Namun yang menyedihkan dari 60% yang mengalami kerugian/ loss, 90% diantaranya adalahj para pendatang baru!

Itu sebabnya BelajarForex hadir ke hadapan Anda. Isi dari website ini memang ditujukan bagi mereka yang merasa pengetahuan forex tradingnya masih minim dan masih perlu belajar lebih banyak.

Forex trading bukanlah sebuah “quick rich scheme” yang dapat membuat Anda kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Tidak. Itu mimpi! Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mereka yang mengalami kesuksesan finansial dalam hidupnya. Termasuk mereka yang sukses melalui forex trading. Diperlukan kerja keras untuk mempelajari analisa dan perilaku pasar sehingga kita dapat menebak arah pergerakan harga dengan akurat. Begitu juga diperlukan mental ekstra ketika hasil trading tidak sesuai dengan yang kit harapkan.

Tanyakanlah pada trader-trader sukses yang Anda kenal, apakah mereka pernah mengalami jatuh bangun dalam trading mereka. Dan jawabannya hampir pasti adalah ya. Kesuksesan hanyalah disediakan bagi mereka yang mau berusaha dan belajar terus menerus memperbaiki dirinya.
{mospagebreak}
Nah berkaitan dengan resiko yang harus dihadapi jika kita hendak memulai investasi di forex, diperlukan kiat-kiat khusus untuk memperkecil, atau bahkan membalikkan posisi kita yang tadinya minus menjadi kembali positif dan memperoleh untung. Berikut beberapa kiat dan manajemen resiko yang bisa Anda ambil:

1. Cut loss: Merupakan aksi menutup posisi Anda yang berlawanan dengan pergerakan harga pasar. Cut loss
digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Sebagai contoh, katakanlah kita sedang membuka posisi kita pada GBPUSD Open Buy pada harga 1.8000. Membuka posisi Buy berarti kita mengharapkan harga naik melebihi 1.8000 sehingga kita memperoleh untung. Harapan kita harga bergerak misalnya hingga 1.8100 sehingga kita bisa memperoleh profit 100 point. Namun apa daya, ternyata harga bergerak berlawanan dengan yang kita harapkan. Ternyata harga bergerak turun terus menerus dari 1.8000 menjadi 1.7980 dan masih menunjukkan tendensi turun.

Nah daripada kita mengalami kerugian lebih lanjut dan akhirnya mengalami margin call maka lebih baik posisi ditutup meskipun kita menanggung kerugian 20 point (1.8000 menjadi 1.7980 = -20 point). Aksi ini dinamakan cut loss yaitu menutup posisi yang merugi guna mencegah kerugian yang lebih besar.

2. Switching : Aksi ini mirip dengan cut loss, namun bedanya setelah menutup posisi kita yang merugi, kita
membuka posisi baru dengan arah yang sama dengan pergerakan harga pasar.
Pada kasus yang sama dengan cut loss diatas, maka kita menutup posisi kita di 1.7980 lalu kita membuka sebuah posisi baru Open Sell karena harga cenderung mengalami penurunan. Dengan demikian jikalau harga terus turun katakanlah mencapai 1.7900 maka secara keseluruhan kita mengalami loss 20 point namun memperoleh profit sebesar 80 points (1.7980-1.7900 = 80) sehingga total kita masih memperoleh profit 60 points.
{mospagebreak}

3. Averaging : Cara ini memerlukan modal ekstra untuk mempertahankan posisi yang telah kita buka yang ternyata
bergerak berlawanan dengan harga pasar.

Katakanlah pada kasus yang sama dengan contoh Cut Loss diatas, maka jika kita hendak melakukan aksi averaging maka kita membuka posisi baru namun dalam hal ini tidak seperti switching yang menutup posisi kita yang mengalami kerugian lalu membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sebelumnya dengan alasan harga telah bergerak turun. Pada averaging kita tidak menutup posisi kita yang telah dibuka (pada kasus ini Open Buy) lalu bahkan kita menambahinya dengan membuka posisi baru dengan arah yang sama yaitu Open Buy kembali!

Mengapa demikian? Bukankah kita telah melakukan Open Buy sebelumnya dan mengalami kerugian, lalu mengapa kita melakukan Open Buy kembali? Alasannya sederhana, kita berharap karena harga telah turun maka harga akan kembali naik sehingga ketika kita melakukan aksi Open Buy yang kedua diharapkan harga bergerak naik bahkan melampaui Open Buy kita yang pertama sehingga kita memperoleh keuntungan ganda.

Ketiga manajemen resiko diatas sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Jadi, betapa sayangnya kita mengalami kerugian hanya karena kita tidak mengatahui hal diatas. Namun apakah dengan mengetahui ketiga manajemen resiko tersebut kita dipastikan tidak pernah mengalami loss?

Jawabannya tentu saja tidak. Kalau Anda cermati, ketiga manajemen resiko diatas bertumpu pada satu hal: kemampuan kita menganalisa pergerakan harga. Ya, memang itulah inti dari forex trading. Manajemen resiko bahkan tidak pernah menjadi efektif apabila kita tidak mampu melakukan analisa dengan benar dan akurat. Jadi, mengetahui analisa adalah keharusan dalam memulai investasi di forex trading.

Kisah Pak Amir

Setelah berkenalan dan berbasa basi sejenak pak Amir menanyakan bagaimana caranya menganalisa pergerakan harga pada Index Hangseng. Karena Index merupakan sepupu forex, sedikit banyak saya dapat menjelaskannya. Terutama dari sisi analisa teknikal memang mirip sekali. Kalau sisi fundamentalnya memang Saya katakan terus terang bahwa Saya tidak terlalu mahir dalam fundamental index. Setahu Saya pergerakan Hangseng dan banyak bursa utama dunia lebih mengikuti pergerakan Dow Jones dan Nasdaq (mohon dikoreksi kalau dikeliru). Seperti sebagian besar penanya yang menghubungi Saya, pak Amir pun ingin tahu bagaimana jalan singkatnya untuk dapat mengerti karena semakin Saya jelaskan nampaknya semakin membingungkan. Ya memang kalau mengerti separuh pasti bingung. Bagaimana mungkin mengerti analisa teknikal dan fundamental hanya dalam pembicaraan beberapa menit saja? Wong training yang 2 x 2 jam saja pesertanya masih banyak yang keblinger kok hehehe.
Obrolan berlanjut. Karena beliau semakin dalam bertanya perihal analisa akhirnya saya tergelitik ingin mengetahui apakah Pak Amir ini memang sudah main real account atau baru sekedar latihan. Well, rupanya sudah. Pantas bertanyanya semangat hahaha. Saya tanyakan bertrading di pialang mana, beliau menjawab pada pialang A (rahasia dong masak dikasih tahu sih). Rupanya pialang resmi. Untunglah. Setidaknya sudah melewati saringan pertama saya. Seperti biasa, hal pertama yang saya tanyakan kalau ada yang berkonsultasi pasti apakah bertrading pada pialang terdaftar atau tidak.
Setelah berbicara ini itu yang terus terang saya lupa apa saja detailnya, saya menanyakan lebih lanjut bagaimana sejauh ini trading beliau. Untungkah atau justru sebaliknya babak belur? Rupanya pilihan kedua sebagai jawaban pertanyaan saya tersebut. Beliau mengeluhkan bahwa dia sama sekali tidak mengerti apa yang dibuat oleh tradernya selama ini. Setelah dibujuk sana sini dan akhirnya berinvestasi sebesar 100 Juta Rupiah akhirnya dia tertarik untuk invest. Si marketing merangkap sebagai trader. Sampai disini saya hampir bisa menebak kisah selanjutnya.
Tidak perlu panjang lebar, pak Amir menjelaskan bahwa uangnya yang tadinya sebesar 100 Juta tersebut kini tinggal tersisa 20 Juta saja karena ter-floating loss. Dan dalam keadaan terdesak tersebut pak Amir lagi-lagi terpaksa melakukan penambahan dana untuk menutupi kerugiannya. Total sudah mencapai 40 Juta untuk melakukan injection. Pada mulanya sih beliau enggan, tapi berhubung tidak mengerti sama sekali bagaimana bertrading index, dan pastinya kalah argumen dengan si marketing, pak Amir tidak dapat berbuat apa-apa. Setuju-setuju saja dan cuma sanggup berkeluh kesah dalam hati (dan kepada saya juga keluh kesah ini sampai).
Saya bertanya lebih lanjut: “Sebelum bertrading real, apa Bapak sudah pernah mencoba demo accountnya?” Jawabannya belum. Heran juga ada yang berani membenamkan uang dalam jumlah besar tanpa mencoba terlebih dahulu. Tapi yang lebih herannya lagi adalah apa saja yang diperbuat oleh si marketing sampai nasabahnya tidak mengetahui apa yang dia lakukan?
Dan sebenarnya kalau mau dipikir lebih dalam lagi, ini adalah aksi pembodohan masyarakat. Maraknya penipuan dan kegiatan pemasaran yang tidak sehat seperti ini mengakibatkan banyak yang memiliki persepsi bahwa perdagangan berjangka seperti forex, index dan komoditi adalah sarang penipu dan tidak ada yang untung didalamnya. Mulai dari perusahaan-perusahaan yang menjanjikan fix income dengan memutar di pasar forex sampai teknik pemasaran model marketing-nya pak Amir tadi. Mereka yang berkelakuan seperti ini memanfaatkan kelemahan masyarakat Indonesia yang not well educated dalam dunia investasi sekaligus sangat mudah tergiur oleh iming-iming untung besar dalam sekejap mata.

Fix Income 20% Sebulan? Mimpi!
Kalau mau dipikir sederhana, perusahaan-perusahaan yang menawarkan fix income puluhan persen per bulan itu pun tidak masuk akal kok. Kalau memang dia mampu mengembangkan dananya dan memberikan income minimum sebesar 20% tiap bulan mengapa tidak pinjam uang sendiri saja di Bank dan kemudian mentradingkannya? Kenapa harus pakai uang orang sehingga keuntungan trading berkurang? Belum lagi masalah legalitas. Yang namanya perusahaan penghimpun dana masyarakat itu harus memiliki izin dari regulator pemerintah diatasnya. Tidak bisa sekedar izin PT dan dari notaris saja. Bank ada BI sebagai regulator, sekuritas ada Bappepam, futures ada Bappebti kalau di Indonesia. Nah kalau tidak ada izin seperti ini ya ilegal namanya. Mau pakai izin notaris segunung pun tetap saja tidak legal.
Bahkan kalau pun Anda ikut dan memperoleh bunganya sampai titik impas (BEP), kemungkinan besar cuma sekedar gali lubang tutup lubang. Satu tahun lalu saat salah satu perusahaan investasi fix income forex model begini lagi hot-hotnya, Belajar Forex juga ditawarkan untuk menjadi marketing mereka. Nama perusahaannya berinisial GS (ya tahu sama tahu lah GS itu singkatan apa). Mereka tahu bahwa Belajar Forex memiliki basis pelanggan yang kuat dan loyal pada kami. Namun kami tolak dengan halus. Bukan tidak mau duit, terus terang kalau kami pasarkan pasti peminatnya banyak. Tapi ini bukan jalan yang seharusnya. Memang siapa sih key person dibalik perusahaan fix income seperti ini?
Sekedar tahu saja, di US tahun 90 an ada perusahaan sejenis bernama LTCM (Long Term Capital Management) yang diawaki oleh para ahli-ahli keuangan jenius dan pemenang nobel. Itu pun dengan skema fix income yang lebih konservatif. Dana kelolaan mereka sudah mencapai 125 Milyar Dollar (silakan hitung sendiri ada berapa angka nol nya). Hasilnya? Tetap saja bankrut. Nah kalau yang pemegang nobel saja tidak bisa apalagi key person yang belum dikenal sama sekali reputasinya. Bukan karena trading itu tidak bisa profit tapi karena skema seperti ini cacat. Kalau hanya private investment fund mungkin bisa (seperti yang banyak dilakukan para konglomerat dengan hedge fund mereka). Tapi kalau open public? Wah rasanya itu mustahil. Wong Gorge Soros saja yang buka Quantum Fund bisa tutup apalagi ecek-ecek begini.
Singkatnya Belajar Forex menolak tawaran mereka. Terbukti tidak sampai satu tahun perusahaan ini kolaps dan menyisakan begitu banyak sakit hati member yang duitnya belum terbayar. Sudahlah kalau suatu hari Anda diberikan brosur fix income oleh perusahaan mana pun yang bunganya muluk-muluk seperti itu, masukkan saja ke tong sampah! Lupakan cara kaya dengan ongkang-ongkang kaki.

Marketing vs Professional Trader
Nah kembali ke kisahnya pak Amir. Memang kesalahan tetap ada di pihak pak Amir. Bagaimana pun adalah keputusan kita kemana kita hendak membenamkan dana kita untuk berinvestasi. Namun yang saya perhatikan bukan pak Amirnya. Ok pak Amir memang kurang edukasi dan harus belajar lebih jauh (langkahnya sudah benar pak, membaca buku FOT J ). Tapi yang tidak habis pikir adalah tega sekali marketingnya! Bagaimana pun marketing itu mengincar komisi perlot dari setiap transaksi. Nah kalau yang melakukan transaksi juga marketingnya, tentu saja marketing tidak peduli profit atau tidak yang penting ada transaksi sehingga komisi jalan terus. Jadi conflict of interest. Belum lagi dari obrolan kami sepertinya pak Amir tidak mengerti resiko yang terkandung dalam investasi berjangka.
Kalau dari 100 Juta tinggal tersisa 20 Juta, kemana margin yang lain? Dari sana pun ketahuan tradingnya tidak sehat. Manajemen resiko tidak jalan. Jangan-jangan si marketing yang mengaku trader profesional tadi baru direkrut tiga bulan dan disuruh mencari nasabah lalu mentradingkan uang mereka! Masih mending trading sendiri walaupun loss kalau begitu mah. Masih ada puasnya.
Lalu apa solusi saya untuk pak Amir? Jawaban saya tetap sama seperti kepada mereka yang bertanya sebelum pak Amir, belajar sendiri! Memang susah sih memahami analisa futures itu, tapi bisa kok. Saya menghabiskan waktu 6 bulan hanya untuk sekedar mengerti platform forex trading. Belajar analisa 1 tahun. Main real account setelah 2 tahun belajar. Tapi itu investasi saya sebelum saya main uang betulan. Saya investasi waktu dan pikiran saya untuk memahami bagaimana market bergerak. Bahkan setelah belajar seperti itu pun pernah kejeblos juga kok. Saya pernah loss sampai 1000 points dalam satu kali transaksi!
Sobat, tidak ada jalan pintas untuk sukses. Anda perlu belajar dan belajar. Belajar dari kesalahan diri sendiri dan orang lain. Kalau dahulu saya menghabiskan waktu 2 tahun, itu karena tidak ada mentor sama sekali dan mulai dari nol. Dari tidak tahu sama sekali dan memperhatikan orang lain sampai membuat website BelajarForex.com. Tapi saya menikmati buahnya hari ini. Saya rasa dengan mempelajari seluruh materi pada website Belajar Forex, Anda dapat jauh lebih cepat dari saya. Dalam waktu 2 minggu rasanya sudah bisa kok memahami platform forex (tidak seperti saya yang memang agak-agak telat mikir).
Bagi Anda yang memimpikan lepas dari kuadran E & S nya Robert Kiyosaki, Saya katakan hal itu mungkin (meski saya juga bingung kalau sudah lepas dan tidak perlu bekerja lantas mau ngapain?). Tapi Anda perlu memahami bahwa kuncinya ada pada financial literacy alias melek finansial. Anda tidak bisa berinvestasi kalau Anda tidak tahu apa yang sedang Anda kerjakan. Ingat salah satu penyebab pada mulanya perdagangan berjangka hanya untuk orang-orang kaya adalah untuk menghindari para awam mengalami kerugian besar akibat tidak memahami resiko investasi ini. Dalam bahasanya Rich Dad adalah untuk menghindari mereka dari diri mereka sendiri.

Akhir Obrolan
Fiuh saya kira hanya membutuhkan beberapa menit saja untuk menuliskannya. Tenyata perlu beberapa jam untuk menulisnya. Ok, mari kita sarikan obrolan warung kopi kita:
1. Jangan pernah mempercayakan dana Anda dikelola oleh marketing Anda. Marketing kejar lot dan Anda kejar profit. Ini bertentangan.
2. Jangan pernah mencoba fix income pada perusahaan tanpa lembaga regulator yang mengiming-imingi fix income. Ini seperti memetik kurma diatas bom waktu yang dapat meledak kapan saja.
3. Sebelum menginvestasikan uang Anda, investasikan waktu dan pikiran Anda untuk mengerti trading dengan benar. Tidak ada pengganti dari kerja keras dan belajar. Pahami profil resiko dan legalitas sebelum investasi.
4. Bisa profit di dunia berjangka itu sungguh benar dan ada. Tetaplah semangat. Kuatkan tekad Anda dan jangan menyerah!

Nah nasehat terakhir saya apabila Anda sepakat bahwa belajar adalah satu-satunya jalan terbaik untuk sukses dalam bertrading, Anda dapat mengikuti Sekolah Forex kami. Gratis kok.Kalau tidak mau ya tidak apa-apa. Tapi kalau Anda mau, klik disini.
 



Kisah

Beberapa hari yang lalu, sama seperti 'Kisah Pak Amir', ada seseorang menghubungi kami menanyakan tentang pengiriman dana, yang bertanya adalah pak Budi (nama samaran - red). Ia menanyakan bagaimana cara melakukan deposit awal untuk trading forex Real Account, karena selama ini yang ia tahu untuk melakukan deposit awal biasanya dikirimkan ke rekening atas nama pak Juju (nama samaran - red) karena selama ini dia trading di sebuah pialang X. 
Sampai disini adakah sesuatu yang janggal bagi Anda? Saya yakin beberapa dari Anda yang sudah rajin baca artikel di belajarforex.com pasti mengetahui hal yang janggal tersebut. Ada istilah Segregated Account dalam dunia institusi finansial, yang artinya dalam bahasa Indonesia Rekening Terpisah. Apanya sih yang dipisah?
Sebuah perusahaan yang beroperasi pasti memiliki rekening bank tempat menerima pendapatan dan atau mengeluarkannya untuk biaya operasional sehari-hari, istilahnya uang modal kerja perusahaan tersebut. Berhubung uang dalam rekening tersebut memang milik perusahaan maka sah-sah saja jika perusahaan menggunakan uang dalam rekening tersebut untuk membiayai operasional perusahaan, lembur, beli gedung dan sebagainya. Hal yang wajar bukan?
Tapi bagaimana kalau usaha atau kegiatan perusahaan tersebut adalah mengumpulkan dana dari orang lain, contohnya perusahaan pialang saham. Jika Anda ingin bertransaksi saham, anda harus membuka account di sebuah perusahaan pialang sekuritas / saham, sesudah Anda membuka account kemudian Anda mengirimkan uang katakanlah sebesar 10 juta rupiah ke rekening atas nama perusahaan tersebut agar Anda dapat melakukan transaksi. Pertanyaannya sekarang adalah uang Anda sebesar 10 juta rupiah yang ada di rekening atas nama perusahaan Pialang tersebut menjadi miliki siapa? Apakah jadi milik perusahaan Pialang tersebut? Apakah uang 10 juta rupiah tersebut boleh digunakan untuk keperluan operasional perusahaan pialang, misalnya untuk ongkos taxi direktur? Bayangkan jika perusahaan pialang memiliki 10,000 nasabah dan minimum dana yang disetor 10 juta rupiah, maka total dana adalah 100 Miliar rupiah, jumlah yang cukup besar bukan.
Jawaban untuk semua pertanyaan di atas adalah, uang tersebut tetap milik Anda dan uang tersebut sama sekali tidak boleh digunakan untuk kepentingan perusahaan. Wah tentunya jawaban yang melegakan dan mengusir kekhawatiran kita semua. Tapi ....
Muncul pertanyaan berikutnya, Loh itu kan aturannya atau bisa dibilang 'seharusnya begitu', tapi kalau kenyataannya di uang nasabah ada rekening bank perusahaan pialang, tidak perduli darimana sumbernya, bukankah jika rekening atas nama perusahaan pialang maka perusahan berhak untuk menarik uang tersebut dan menggunakannya sesuka hati? Lagipula siapa yang bisa mengontrol atau mengawasi penggunaan keluar masuk uang di rekening tersebut ? Bank tempat penyimpanan dana saja tidak tahu untuk keperluan apa uang keluar dan masuk ke rekening tersebut!
Nah solusi untuk masalah ini adalah dengan rekening Segregated Account dan Lembaga Kliring. Maksud dari Segregated Account adalah rekening terpisah yang meskipun atas nama perusahaan namun tidak boleh digunakan untuk kepentingan perusahaan karena bukan merupakan dana milik perusahaan dan rekening terpisah ini diawasi oleh Lembaga Kliring yang akan mencatat dan mengawasi kepemilikan dana dalam rekening terpisah tersebut. Misalnya, di dalam rekening segregated account terdapat dana 1,5 juta rupiah, maka perusahaan harus melaporkan rinciannya bahwa 700 ribu milik si Nasabah A, 500 ribu milik si Nasabah B dan 300 ribu milik Nasabah C ke Lembaga Kliring.Setiap hari perusahaan pialang tersebut harus melaporkan rincian saldo perubahan saldo tiap nasabah dalam rekening segregated account tersebut, baik uang yang disetorkan maupun yang ditarik oleh nasabah. Rumit juga yah, memang harus rumit karena ini menyangkut uang yang harus jelas pertanggung jawabannya.
Nah penyimpangan-penyimpangan yang bisa terjadi adalah uang tidak disetorkan ke segregated account melainkan masuk ke rekening internal perusahaan atau masuk ke segregated account tapi kemudian dilakukan manipulasi sehingga seolah-olah dana ditarik oleh nasabah. Kalau ada yang mengikuti kasus yang sedang 'HOT' saat artikel ini ditulis tentang sebuah perusahaan pialang sekuritas yang cukup besar di Indonesia, akan tahu tentang hal ini.
So, kembali ke pak Budi, kesalahan yang dapat diamati adalah bahwa untuk melakukan deposit ke account nya dilakukan dengan mentransfer ke rekening atas nama perorangan, yang tentunya bukan segregated account. Kalau transfer ke rekening perusahaan yang bukan segregated account saja sudah salah, apalagi kalau sampai transfer ke rekening atas nama perorangan.
Singkat kata, kami menjelaskan konsep 'keamanan Segregated Account' pada pak Budi, dan beliau pun terbuka hati dan pikirannya tentang hal ini. 
Berikut beberapa tips yang perlu Anda perhatikan dalam transaksi keuangan Anda terutama untuk account investasi yang melibatkan perusahaan pialang
  • Setiap Dana Nasabah harus dikirimkan baik keluar atau masuk harus ke Segregated Account atas nama perusahaan Pialang
  • Anda harus tahu Lembaga Kliring atau Pengawas apakah yang mengawasi Segregated Account tersebut. Kalau sudah menggunakan Segregated Account tapi tidak ada Kliring atau Pengawasnya, ya sama aja dong, kalau digunakan untuk yang neko-neko/penyimpangan tidak ada yang pantau. 
  • Setelah tahu ada Lembaga Kliring atau Pengawasnya, berikutnya adalah bagaimana reputasi Pengawasnya ini, apakah sudah dikenal secara umum atau jangan-jangan lembaga jadi-jadian saja? Ingat jika menyangkut uang, maka segala cara dapat ditempuh terutama bagi mereka yang sejak awal memang tidak memandang perlu untuk mengikuti peraturan. 

Sebenarnya ada satu kisah lagi yang perlu diceritakan, yang mungkin akan segera dirilis dalam waktu dekat. Tunggu tanggal mainnya! Dan ingat salah satu aspek Manajemen Resiko adalah memastikan keamanan dana Anda bukan saja dari sisi return investasi tapi juga lokasi/penyimpanan dan perlindungan Peraturan dan Undang-Undang untuk uang Anda. 
 

Perbandingan Analisa Teknikal dan Fundamental

Mari kita mulai dengan asumsi yang mendasari analisa teknikal. Dalam hal ini saya akan mengambil sebuah pendekatan ekstrim supaya Anda dapat memahami bagaimana sebuah analisa teknikal dipakai dalam memperoleh gain pada forex trading. Tentu saja dalam prakteknya tidaklah demikian. Anda dapat memadukan kedua analisa (fundamental dan teknikal) guna memperoleh sistem trading yang terbaik bagi Anda.

Para chartist (pihak yang melakukan analisa teknikal), percaya bahwa mereka dapat mengetahui pola-pola pergerakan harga kurs di masa mendatang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan kurs di masa lalu. Singkatnya mereka memegang jargon ini: “History always repeats it self.” Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan para fundamentalis dimana keputusan investasi atas nilai suatu mata uang didasarkan pada faktor fundamental ekonomi, politik dan moneter negara yang bersangkutan.

Senjata utama para analis teknikal adalah grafik (chart – itulah mengapa mereka disebut chartist). Melalui chart inilah mereka dapat melihat trend yang sedang berlangsung, rentang waktu trend, volume transaksi dan level-level psikologis yang ada. Jika Anda telah mampu mengetahui 4 hal tersebut, tentu saja keuntungan besar segera akan mengalir deras ke kocek Anda. Mari saya ulang:

1. Trend
2. Volume transaksi
3. Level-level psikologis (support dan resistance)
4. Periode waktu yang terjadi.


Yup, itu saja. Memang tujuan para chartist adalah memprediksikan ke empat hal ini. Namun sekarang yang menjadi pertanyaan adalah seberapa akurat kemampuan kita memprediksi harga? Nah itulah yang memang harus terus menerus di asah tiap-tiap hari. Tidak ada satu pun metode yang sempurna baik fundamental maupun teknikal. Pengalaman dan diri sendiri memegang peranan sentral disini.

Apakah analisa teknikal memiliki kelemahan?? Tentu saja. Seperti saya katakan barusan, tidak ada yang sempurna. Mari saya sarikan kelemahan kedua analisa ini dalam bentuk tabel:
Kelemahan pada Analisa Fundamental Kelemahan pada Analisa Teknikal
Butuh waktu untuk memperoleh informasi. Memerlukan banyak data untuk menunjang akuratnya prediksi.
Seringkali bersifat subyektif karena melibatkan banyak pendapat orang.

Lebih cocok diterapkan pada long term period trading.

Sulit diterapkan pada pasar yang tidak efisien.

Sangat bergantung pada kemampuan chartist.

Tiap chartist memiliki metode yang berlainan dan masing-masing belum tentu cocok diterapkan satu sama lain.

Nah itu saja untuk perkenalan pada analisa teknikal. Pada bagian berikutnya kita langsung saja berkenalan dengan grafik. Pasti Anda tidak menginginkan terlalu banyak informasi yang akhirnya malah membuat Anda pusing bukan?

Lihat Bagian Analisa Fundamental
Lihat Bagian Analisa Teknikal

Tips
Harga pasar ini ditentukan oleh sikap para trader yang bertransaksi didalamnya. Ini berarti bahwa pasar (price trends) digerakan oleh psikologi tradernya (serakah, ketakutan, harapan, putus asa,dll). Al Goldman, seorang ahli strategi pasar mengatakan “Ninety percent of the market is mood and ten percent fundamentals.” Nah, Technical Analysis mempelajari psikologi pasar ini yang digambarkan berupa grafik. Karena sifat dasar manusia tidak berubah, maka pola yang tergambar dalam grafik itu berulang. (History Repeats Itself), juga setiap market punya sifat/karakter tersendiri.

Bid VS Offer

Membaca quotes sangatlah mudah. Namun jika kita belum mengerti bisa membingungkan juga. Quotes pada transaksi forex biasa ditulis bersamaan dengan pairs nya dan selalu berubah-ubah mengikuti pasar dari waktu ke waktu (running).

Cara membacanya cukup sederhana bila kita mengingat dua hal ini:

1. Mata uang yang pertama disebutkan adalah mata uang base-nya ( base currency) 2. Base currency nilainya selalu 1.
Sebagai contoh: USD/CHF 1.4623 berarti 1 Dollar AS nilainya adalah 1.4623 Swiss Franc. Apabila Dolar pada waktu berikutnya nilai USD/CHF 1.4630 itu berarti Dollar AS menguat 7 point karena bisa membeli lebih banyak Swiss Franc. Setiap pairs ada dua harga yang ditampilkan yaitu harga beli (bid) dan harga jual (offer). Selisih diantara keduanya disebut spread. Jadi, bila kita memakai contoh diatas, USD/CHF 1.4623/28 itu artinya harga beli Dollar AS adalah 1.4623 Swiss Franc dan harga jualnya 1.4628. Spread disini nilainya 5 (..28 -..25 = 5).
Spread ditiap-tiap pialang nilainya berbeda-beda namun selalu bernilai tetap. Makin kecil spreadnya makin baik bagi nasabah. Di Indonesia sendiri spread terkecil masih dimiliki oleh PT Asia Berjangka dalam AsiaFXOnline-nya. Hanya 5. Terkecil dibanding pialang legal lainnya.
O ya, ada istilah di forex yang disebut Bullish dan Bearish. Bullish artinya adalah trend suatu mata uang yang sedang menguat terhadap mata uang lainnya dan Bearish sebaliknya yaitu trend melemahnya suatu kurs dibanding kurs lain.
 

Stigma buruk masyarakat, Forex = Judi

Terdapat Pendapat di masyarakat bahwa lebih baik berinvestasi di sektor riil daripada sektor non riil. Karena sektor riil merupakan bidang-bidang yang 'JELAS' terlihat oleh masyarakat, seperti bidang penjualan produk dan jasa.
Jika memiliki dana yang berkelebihan, maka cenderung berinvestasi dalam bidang properti, pembelian Franchise. Kalaupun hendak berinvestasi di sektor non riil, saham dan reksa dana lebih dipilih dari pada forex trading. Alasannya, saham dan reksadana nampak ‘lebih riil’ dibanding forex.



Masyarakat dewasa ini lebih condong untuk berinvestasi pada sektor riil daripada sektor non riil. Mereka lebih condong untuk berinvestasi pada bidang-bidang yang jelas terlihat oleh pandangan masyarakat. Contohnya penjualan produk dan jasa. Kalaupun pada sektor non riil, saham dan reksa dana lebih dipilih dari pada forex trading. Alasannya, saham dan reksadana nampak ‘lebih riil’ dibanding forex.
Namun seiring dengan semakin meningkatnya kecerdasan masyarakat investasi Indonesia, BelajarForex yakin forex trading akan menjadi salah satu alternatif utama investasi sektor non riil selain saham. Besarnya return yang dapat diberikan dan likuiditas forex trading menjadi salah satu keunggulan sektor investasi ini. Ditambah, pemerintah mulai berperan aktif sebagai regulator dalam produk perdagangan berjangka (seperti forex. komoditi dan index).
Ketakutan yang mendasar adalah mengenai prinsip “High Risk High Return” dari forex trading dan kurangnya edukasi pada investor baru yang menyebabkan sulitnya investor pemula untuk memprediksi pergerakan harga yang berakhir pada kerugian dalam berinvestasi. Sisi high return forex trading menyebabkan siapa saja dapat memperoleh keuntungan besar hanya dalam tempo yang sangat singkat. Namun seperti pedang bermata dua, apabila kita dapat memperoleh keuntungan yang cukup besar maka resiko kerugian pun sama besarnya dan berbanding lurus dengan penguasaan teknik bertrading, informasi dan mental investor.
Permasalahan bagi investor pemula adalah kebanyakan hanya melihat sisi High Return dari forex trading dimana keuntungan bisa mencapai 20% dari modal asal hanya dalam satu hari namun tidak pada sisi High Risk-nya. Ditambah adanya beberapa marketing lokal yang memasarkan forex dengan menonjolkan sisi return-nya melulu tanpa memberikan informasi atau kemampuan bertrading yang cukup. Pada akhirnya kerugian para investor baru membentuk stigma buruk masyarakat bahwa forex trading adalah sama dengan judi.
Bagaimanapun yang mengalami kerugian akan lebih banyak bersuara dibandingkan yang mengalami keuntungan.
{mosimage}
Hal mendasar yang membedakan investasi dengan judi adalah meskipun sama-sama memiliki unsur spekulasi, investasi memiliki instrumen analisa dan predictor dalam membaca situasi ke depan. Artinya, investasi bukanlah sekedar sebuah ajang spekulasi, unsur spekulasi harus lebih kecil dari nilai kepastian prediksi. Jika tidak, maka hal tersebut menjadi ajang perjudian dimana ilmu yang digunakan hanya ilmu probabilitas (peluang) saja.
Forex trading yang memiliki berbagai indikator analisa teknikal dan analisa fundamental untuk memprediksi pergerakan kurs valuta asing. Jadi trend menguat dan melemahnya suatu mata uang dapat diprediksikan dengan analisa-analisa yang ada (analisa > spekulasi). Pertimbangan lainnya adalah seandainya itu adalah perjudian maka tentu investasi ini dilarang oleh pemerintah dan pemerintahan di negara lain. Sebaliknya, keberadaannya semakin menguat dan perputaran uang yang terjadi malah yang terbesar dibanding produk bursa lainnya.
Untuk mengatasi ini disiapkan fasilitas manajemen resiko (risk management) dalam sistem untuk me-manage resiko yang besar dalam berinvestasi forex, seperi Stop Loss, Limit dan Trailling Distance yang berguna untuk membatasi kerugian serta mengambil titik profit tanpa harus dijaga oleh sang investor sendiri.

Remarks From Kusriono
======================
Nah kita sampai pada topik yang sensitif. Banyak orang mengatakan bertransaksi forex sama dengan judi. Anggapan ini makin santer dengan adanya beberapa nasabah yang mengalami kerugian pada instrumen investasi yang satu ini.
Sama dengan investasi lainnya, forex trading pun memiliki potensi kerugian. Namun apabila forex treading dikatakan judi tidaklah benar. Pada perjudian, keuntungan dan kerugian bergantung pada spekulasi. Mungkin ada faktor analisanya tapi lebih besar faktor coba-cobanya dibandingkan analisa kepastian yang timbul (spekulasi > analisa).
Hal ini berbeda dengan forex trading yang memiliki berbagai indikator analisa teknikal dan analisa fundamental untuk memprediksi pergerakan kurs valuta asing. Jadi trend menguat dan melemahnya suatu mata uang dapat diprediksikan dengan analisa-analisa yang ada (analisa > spekulasi). Kalau mau jujur, semua investasi memiliki faktor spekulasinya, termasuk forex trading.
Hal yang jadi pertimbangan lainnya, seandainya itu adalah perjudian maka tentulah investasi ini dilarang keberadaannya oleh pemerintah maupun oleh pemerintahan dinegara lainnya. Alih-alih dilarang, keberadaannya semakin menguat dan perputaran uang yang terjadi malah yang terbesar dibanding produk bursa lainnya.
Yang perlu kita ketahui, forex trading adalah investasi yang sifatnya high risk – high return investment. High return, kita dapat memperoleh keuntungan mencapai 20% dari modal asal hanya dalam satu hari!! Namun jangan lupakan high risk-nya. Jika kita dapat memperoleh keuntungan sebesar itu, maka kita pun dapat mengalami kerugian sebesar jumlah yang sama.
Walau pun demikian sebenarnya ada fasilitas manajemen resiko (risk management) yang disiapkan oleh sistem dalam menangani resiko yang besar dalam berinvestasi forex. Jadi, meskipun beresiko, tidak sepenuhnya demikian. Nanti akan saya jelaskan fasilitas-fasilitas ini yaitu “stop loss”, “limit”, “market order”, dan “TrailD” pada bagian The First Touch to AsiaFXOnline.

Sebagai contoh, di AsiaFXOnline, modal awal yang dibutuhkan Rp 5 Juta untuk memulai bertransaksi forex. Itu berarti dalam satu hari saya dapat memperoleh keuntungan Rp 1 Juta ataupun kehilangan modal dalam jumlah yang sama. Jadi, jangan lupakan: High risk namun high return. High return namun high risk.
Adanya nasabah yang mengalami kerugian di pasar forex (dan banyak diantaranya dialami oleh pemula) menyebabkan mereka beranggapan forex sama dengan judi. Padahal satu-satunya penyebab kerugian dari dana mereka adalah mereka sendiri! Mereka mungkin tahu tentang forex trading namun tidak menguasainya. Karena kurangnya pemahaman instrumen analisa yang ada, potensi kerugian menjadi lebih besar dan itulah yang terjadi pada mereka.
Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa mereka yang mengetahui akan dikalahkan oleh mereka yang memahami. Mereka yang memahami akan dikalahkan oleh mereka yang menguasai. Mereka yang menguasai akan dikalahkan oleh mereka yang menyukai dan mereka yang menyukai akan dikalahkan oleh mereka yang menghayati. Saya rasa ini pun berlaku pada forex trading.
Disinilah keberadaan belajar forex menjadi penting yaitu untuk menuntun kita sebagai newbie dalam memasuki dunia forex trading. Forex trading bukan saja sebuah ilmu. Pada banyak negara maju, ini menjadi sebuah profesi baru dan memiliki stkitarnya sendiri sebagai seorang trader profesional. Mengapa? Sebab menganalisa sebuah pergerakan kurs perlu sebuah pengetahuan dan pengalaman yang cukup. Tidak bisa dalam satu hari dipahami semuanya! Perlu waktu untuk menjadi profesional didunia forex.
Jadi saran saya, jangan pernah memulai berinvestasi sendiri didunia forex apabila kita belum memahami seluk beluknya. Lebih baik jika kita menyerahkan pada trader profesional (biasa disebut fund manager) kalau kita belum yakin betul. Hal ini akan saya bahas lebih detil lagi pada page lainnya. Ingat, ini sebuah adalah sebuah profesi, berarti ada hal-hal prinsipil yang perlu dipegang. Apa saja itu? Sabar.
Namun demikian, milikilah pemikiran bahwa forex trading tidaklah sulit karena memang demikianlah adanya. Yang diperlukan adalah keinginan untuk terus belajar dan belajar. Saya percaya kita pun dapat menjadi trader profesional nantinya.
Terlepas dari sisi resiko yang ada, forex trading sangat menjanjikan sebagai sebuah instrumen investasi yang dapat menghasilkan sejumlah keuntungan besar dalam tempo singkat. Seorang trader yang saya ketahui, mendapatkan keuntungan 2000% (dua ribu persen) dari modal awalnya ketika dia berinvestasi di AsiaFxOnline (online forex trading dari PT Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka). Return On Investment (ROI) sebesar itu dia peroleh bukan dalam jangka waktu tahunan, cuma satu setengah bulan!


Remark From Dolly
=================
Di Indonesia sendiri keberadaan Forex Trading yang merupakan bagian dari Futures Trading (Perdagangan Komoditi Berjangka) diatur secara resmi melalui UU No. 32 Tahun 1997 yang membahas Margin Trading. Memang ada undang-undang mengenai perjudian yang isinya adalah melarang kegiatan perjudian. Sementara forex trading keberadaannya diatur oleh undang-undang, bukan dilarang.

Jadi kembali kepada definisi judi itu sendiri dimana faktor spekulasi menjadi lebih dominan dibandingkan dengan analisanya, maka forex trading dapat menjadi sebuah perjudian (terutama bagi mereka yang baru) apabila Anda menjalankannya dengan cara berikut:

• Melakukannya pada pialang ilegal.
• Tidak mengetahui risk management dengan baik.
• Tidak melakukan analisa terhadap harga pasar baik secara fundamental maupun teknikal.

Ketiga point diatas menjadi masukkan bagi Anda untuk memulai investasi di forex trading. Tanyakan kepada diri kita masing-masing apakah pialang tempat kita berinvestasi adalah pialang resmi? Apakah kita telah mengetahui manajemen resiko apa saja yang dapat dilakukan untuk menghindari kerugian? Dan apakah kita telah mampu menganalisa pergerakan harga dengan tepat (mungkin tidak harus selalu tepat, tetapi setidaknya sebagian besar tepat)?

Jika ketiga hal tersebut dapat Anda lewati, maka BelajarForex mengucapkan selamat datang pada sebuah investasi yang amat menjanjikan bagi keuangan Anda! Namun jika Anda merasa belum dapat melewatinya, jangan berkecil hati. Jika memang masih memerlukan waktu lebih lama untuk kembali belajar, itu lebih baik dibandingkan memulai lebih cepat tetapi berujung pada kerugian.


Bappebti Umumkan Daftar Pialang Ilegal

Jakarta, Kompas
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengeluarkan daftar nama pialang berjangka ilegal yang beroperasi di beberapa kota, melalui situsnya di Jakarta, Jumat (19/10). Berkenaan dengan itu, Bappebti mengimbau, agar masyarakat berhati-hati menerima tawaran peluang bisnis dalam kegiatan perdagangan berjangka dari pihak-pihak tertentu. Sebab tidak menutup kemungkinan para pialang itu akan mengumbar harapan tentang peluang memperoleh keuntungan yang sangat menggiurkan.
Para pialang tersebut adalah:

  1. PT Grasindo-Jakarta
  2. PT Rimbadana Pancamukti-Jakarta
  3. PT Rimbadana Dwikatri-Jakarta
  4. PT Pesona Harisma Futures-Jakarta
  5. PT Nusa Trade Media Graha-Bandung
  6. PT Intan Kusuma Persada-Jakarta
  7. PT Soldasant Citra Berjangka-Jakarta.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997, tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, yang berhak mengeluarkan izin perdagangan berjangka komoditi hanyalah Bappebti. Bappebti telah memberikan izin perdagangan berjangka komoditi kepada 15 pialang berjangka.
Ketua Bappebti Ridwan Kurnaen sebelumnya juga pernah mengingatkan, agar masyarakat tidak tergiur. "Selama sembilan bulan ini, kami setidaknya sudah menerima sekitar 89 pengaduan masyarakat yang merasa tertipu dengan janji untuk menginvestasikan modal dalam jumlah besar," ujar Ridwan. Ia menambahkan, dari laporan yang diterimanya ada pihak yang telah menginvestasikan dana sebesar Rp 160 milyar, pada kenyataannya uangnya tidak kembali lagi.
(Sumber : Kompas Sabtu, 20 Oktober 2001).
Hal di atas merupakah salah satu dari sekian banyak penipuan yang terjadi dalam bidang Futures, termasuk di dalamnya Forex Trading. Pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan ketidak tahuan investor tentang legalitas yang diperlukan oleh sebuah perusahaan Pialang yang resmi.

Pialang Ilegal
Ciri-ciri pialang illegal adalah :
a. Tidak terdaftar di BBJ.
b. Tidak terdaftar di Bappebti.
c. Tidak terdaftar di KBI (dengan demikian tidak memiliki Segregated Account/ no rek terpisah).
d. Tidak mempunyai Ijin transaksi luar negeri.
e. Penarikan dana dipersulit
f. Lokasi kantor yang tidak jelas
g. Tidak mempunyai media kontak yang jelas,
seperti: telepon, struktur manajemen dan kepemilikan
Apabila Anda adalah seorang baru dalam dunia forex trading, ada beberapa saran dari Belajar Forex yang kiranya dapat menjadi masukkan bagi Anda sebelum memutuskan menanamkan dana Anda dalam forex trading khususnya dalam memilih pialang yang tepat:

  1. Pialag ilegal bukan berarti tidak memiliki izin PT atau kantor yang jelas. Seperti daftar-daftar pialang ilegal diatas, semua pialang tersebut memiliki izin sebagai Perserotan Terbatas. Bahkan banyak diantaranya beralamat di daerah perkantoran elit seperti kawasan Sudirman atau MH Thamrin Jakarta. Namun itu bukanlah jaminan bahwa pialang tersebut legal! Hanya pialang yang memiliki izin resmi dari ketiga badan regulator (BBJ, Bappebti, KBI) lah yang dikatakan sebagai pialang resmi.
  2. Jangan tertipu dengan alasan-alasan pialang ilegal yang biasanya mengatakan bahwa izin amanat penyaluran transaksi nasabah sedang dalam proses. Ingat, sedang dalam proses artinya sama saja dengan belum memiliki izin!
  3. Jangan mudah tergiur dengan janji para marketing dan tenaga pemasar lainnya yang menjanjikan keuntungan berkali lipat dalam tempo yang singkat dan terlihat seolah-olah tidak berresiko sama sekali didalamnya! Ingat, Forex Trading adalah high risk-high return investment. Kedua sisi ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam forex. Jadilah realistis sebelum memulai investasi!
  4. Terakhir, Anda dapat mengecek apakah calon pialang tempat Anda menanamkan dana Anda adalah pialang resmi atau tidak dengan mengecek website Bappebti mengenai daftar pialang resmi yang memiliki izin dari Bappebti.
Belajar Forex sendiri sangat menyarankan para calon investor untuk teliti sebelum berinvestasi. Sangat disarankan bagi Anda yang hendak berinvestasi forex untuk menggunakan jasa pialang resmi berizin dari pemerinta.
Above The Market
Perintah untuk menjual sekuritas atau surat berharga di atas harga pasar saat itu.
Acceleration Theory
Teori yang mengatakan bahwa perubahan pada tingkat konsumsi akan mengakibatkan perubahan yang bahkan lebih besar pada jumlah pembelian dan tingkat produksi. Tindakan ini dilihat sebagai salah satu bentuk pendorong inflasi.
Acceptance
Persetujuan untuk membeli atau menjual sekuritas/kontrak mata uang tertentu pada tanggal tertentu dan dengan harga tertentu dimasa depan.
Account
Semua catatan pembukuan yang menyangkut berbagai transaksi seorang nasabah, termasuk saldo kredit atau debit, floating loss/profit dan nilai buku riil.
Account Balance
Selisih antara debit dan kredit dalam suatu rekening. Bila debitnya lebih besar dari kredit, maka rekening tersebut dikatakan memiliki saldo negatif. Dalam istilah lain disebut defisit. Sedangkan sebaliknya disebut surplus.
Account Executive
Seorang karyawan dari perusahaan pialang/dealer suatu perusahaan pialang saham/valas, disingkat AE. AE padat mengajukan order beli atau jual terhadap sekuritas/mata uang, dan diijinkan mengelola rekening klien. Di negara-negara yang sudah maju, jabatan AE harus memiliki izin/sertifikasi dari badan bursa nasiobal setempat.
Account Statement
Laporan berkala yang menjelaskan status dari berbagai transaksi beli/jual sekuritas/kontrak mata uang seorang nasabah.
Accounting Rate of Return
Tingkat laba akuntansi. Laba yang dihasilkan selama suatu periode akuntansi dibagi dengan jumlah uang yang diinvestasikan selama periode yang sama.
Analisa Fundamental
Analisa ekonomi dan politik dengan tujuan menentukan nilai tukar dimasa yang akan datang.
Analisa Teknikal
Sebuah upaya peninjaulan atau analisis harga sebuah mata uang dengan mempergunakan data statistik seperti harga yang telah terjadi, harga rata-rata, volume, dan lain-lain.
Apresiasi
Penguatan sebuah mata uang atau saham, dari akibat respon positif atau deman yang lebih tinggi dari partisipan pasar.
Arbitrage
Pembelian atau penjualan saham/valuta asing/longam mulia/obligasi/atau komuditas lain dari satu pasar ke pasar lainnya yang terpisah tetapi berhubungan. Peluang arbitrage muncul saat dua perusahaan berencana melakukan merger atau ketika suatu kontrak mata uang ditransaksikan di lain jenis pasar, agar didapat keseimbangan nilai atau selisih kurs spot lewat cross rate.
Arbitrage Bond
Obligasi-obligasi minisipal yang diterbitkan dengan tujuan untuk mendanai ulang obligasi berbunga lebih tinggi sebelum obligasi ini boleh ditebus. Untuk mendapatkan keuntungan suku bugan, dana hasil penerbitan baru diinvestasikandalam sekutiras-sekuritas surat utang tertentu sampai tanggal penebusan tiba.
Arithmatic Investing
Metode investasi yang mengurangi resiko yang dihadapi investor dengan cara mengestimasi tingkat keuntungan sepanjang peroide waktu tertentu.
Around
Beberpa poin diatas atau dibawah harga target (harga par). Misalnya, ketika mengkuotasikan premium atau harga spot yang ingin dibeli/jual. Istilah three-three around berarti 3 poin dibawah atau diatas harga yang diinginkan (par).
Forex Trading adalah bidang investasi yang cukup luas dan tidak habis-habisnya untuk digali. Dikatakan bahwa Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah kecil, maka pelajarilah dahulu dasar-dasar forex trading berikut dan biasakan diri Anda terhadap istilah-istilah yang forex sehingga mempermudah pembelajaran Anda.
Perhatikan skema gambar dibawah ini:
Investasi sektor riil (properti misalnya) umumnya membutuhkan modal yang besar dan memakan waktu yang relatif lama untuk berkembang karena besarnya modal maka likuiditasnya tidak secepat sektor finansial.
Ambillah contoh bila kita membeli sebuah rumah untuk investasi. Kelebihannya nilainya biasanya tidak pernah menurun dan selalu meningkat. Namun dilain sisi, setelah beberapa tahun, Anda hendak mencairkan investasi Anda, maka Anda harus mencari seseorang yang memiliki dana yang cukup untuk membeli rumah Anda yang nilainya mungkin sudah naik puluhan hingga ratusan persen. Mencari pembeli yang seperti ini tidaklah mudah, disinilah masalah likuiditas terjadi.
Lain halnya dengan sektor finansial. Investasi pada sektor ini memiliki kecenderungan lebih likuid dan return yang relatif lebih besar, sebanding dengan resikonya. Kelebihan lainnya adalah banyaknya produk investasi yang ditawarkan pada sektor ini.
Lalu dimana posisi Forex Trading? Di dalam Pasar Uang & Bursa Komoditi Berjangka. Forex trading merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong paling high risk-high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.
Perlu Anda pahami konsep high risk-high return disini. Pada dasarnya, semua jenis investasi memiliki kemungkinan merugi. Besarnya potensi kerugian akan sebanding dengan besarnya potensi keuntungan yang dapat kita peroleh disini. Semakin besar potensi keuntungan yang dapat diperoleh disini, maka semakin besar juga potensi kerugian yang dapat timbul dan sebaliknya.
Jika Anda tergolong sebagai safe investor yang tidak menyukai resiko atau ‘guncangan-guncangan’ dalam portfolio investasi Anda, maka nampaknya forex trading bukan jenis investasi yang cocok bagi Anda. Hal ini disebabkan karena forex trading merupakan investasi yang memiliki pergerakan sangat cepat dalam likuiditas maupun dalam pergerakan harga. Secara logika, forex trading dapat saja membawa Anda memperoleh keuntungan sebesar puluhan sampai ratusan persen dalam satu harinya namun juga dapat membawa Anda kehilangan jumlah yang sama.
Jika Anda seorang risk taker, maka forex trading adalah jenis investasi yang cocok dengan Anda, dalam arti untuk memperoleh keuntungan besar, maka ia pun siap menanggung potensi kerugian yang sama besarnya.
Lalu adakah cara meminimalisasi potensi kerugian yang ada? Tentu saja ada! Risk management dan kemampuan analisa Anda adalah kuncinya disini. Semakin baik Anda dalam menjalankan risk management dan menganalisa pergerakan harga pasar, maka semakin kecil potensi loss yang dapat terjadi. Semuanya berbanding lurus.

Referensi

Google Website Translator Gadget


ShoutMix chat widget
Diberdayakan oleh Blogger.

Invest Now!!


Sekarang Jam

Comment please